
KARYAMULYA – Cuaca cerah di Senin pagi (26/5/2025) seolah mendukung semangat warga RW 13, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Sejak pukul 07.00 WIB, warga dari berbagai usia mulai berdatangan ke lokasi kegiatan uji coba Bazar Sampah yang digagas oleh Bank Sampah BERKASIH (Bersama Karyamulya Bersih).
Kegiatan ini menjadi langkah awal dari inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang tengah dikembangkan oleh pihak kelurahan. Tujuannya sederhana tapi berdampak besar: mengajak warga memilah sampah dari rumah dan menabungnya di bank sampah untuk mendapat manfaat ekonomi.
Yang membuat kegiatan ini semakin semarak adalah kehadiran Lurah Karyamulya, Bapak Rakhmat Sulaeman, S.H., M.M. Beliau turun langsung memantau jalannya bazar, menyapa warga, dan berdialog dengan pengurus RW serta para relawan Bank Sampah BERKASIH.
“Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga soal budaya. Kita ingin membentuk kebiasaan baru di tengah masyarakat, di mana sampah tidak lagi dipandang sebagai masalah, tapi sebagai potensi,” ujar Pak Lurah saat memberi sambutan singkat di sela-sela kegiatan.
💬 Semangat Baru Warga untuk Kelola Sampah
Bazar sampah ini dirancang layaknya pasar mini, namun yang diperjualbelikan bukan sembako atau sayur, melainkan sampah anorganik seperti botol plastik, kardus, kaleng, dan kertas. Warga yang membawa sampah anorganik akan mendapatkan poin sesuai berat dan jenis sampah, yang nantinya bisa ditukar menjadi uang atau kebutuhan rumah tangga melalui sistem tabungan di Bank Sampah BERKASIH.
Antusiasme warga terlihat jelas. Beberapa ibu rumah tangga tampak datang berombongan membawa karung berisi botol plastik dan kardus. Anak-anak pun tak mau ketinggalan, sebagian membawa kantong kresek berisi sampah dari rumah, sambil bertanya-tanya pada relawan tentang cara memilah yang benar.
“Senang ya, ternyata sampah yang biasanya dibuang bisa jadi tabungan. Baru kali ini saya ikutan, dan ternyata seru juga,” ujar Ibu Rina, warga RT 03/RW 13, sambil tersenyum memegang kartu tabungan bank sampah miliknya.
🛠️ Edukasi Langsung dan Sistematis
Selain transaksi penukaran sampah, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi lingkungan. Relawan dari Bank Sampah BERKASIH secara aktif memberikan penjelasan kepada warga tentang jenis-jenis sampah, cara memilah, hingga proses pencatatan tabungan. Disediakan pula selebaran edukatif dan poster yang dipasang di sekitar lokasi bazar.
Warga diajak memahami bahwa pemilahan sampah bukan hal rumit, dan bisa dimulai dari kebiasaan kecil di rumah. Hal ini penting untuk mendukung pengurangan volume sampah ke TPA, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
👥 Kolaborasi Antarlembaga
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Hadir pula perwakilan dari LPM, PKK, Karang Taruna, serta KIM Walangsungsang Karyamulya. Kolaborasi ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tugas petugas kebersihan atau pemerintah kelurahan, tapi menjadi tanggung jawab bersama.
“Kami ingin menjadikan ini sebagai program rutin, berpindah dari satu RW ke RW lain. Kalau semua warga terbiasa menabung sampah, insyaallah Karyamulya akan jadi kelurahan yang benar-benar bersih dan sehat,” jelas Pak Syaiful, salah satu pengurus Bank Sampah BERKASIH.
🌿 Menuju Karyamulya yang Lebih Bersih dan Berkarakter
Dengan keberhasilan uji coba di RW 13, Pemerintah Kelurahan Karyamulya berencana mendorong replikasi kegiatan serupa di RW lain. Harapannya, warga akan makin sadar bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari rumah sendiri, dan bahwa sampah yang dikelola dengan benar dapat memberikan nilai tambah, baik secara ekonomi maupun sosial.
Pak Lurah menutup kegiatannya dengan mengajak seluruh warga Karyamulya untuk aktif memilah sampah dan mendukung gerakan lingkungan berkelanjutan.
“Mari kita buktikan bahwa Karyamulya bisa menjadi contoh bagi kelurahan lain. Bersama, kita wujudkan Karyamulya yang bersih, sehat, dan berkarakter,” pungkasnya.

